Islam membimbing manusia agar ramah lingkungan


Manusia adalah makhluk yang paling mulia dan paling dicintai di antara semua ciptaan Allah sehingga bergelar Asyraful Makhluqat. Sebelum manusia itu diciptakan di bumi, terlebih dahulu Allah swt. menciptakan langit dan bumi beserta seluruh jagat raya ini semata-mata demi menyokong kehadiran manusia. Sehingga manakala manusia itu dihadirkan di bumi, manusia dapat hidup dengan tenang, nyaman dan sejahtera tanpa kekurangan suatu apapun. Allah swt. menciptakan manusia di muka bumi ini dengan satu tujuan saja yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam QS. Adz-Dzariyat : 56 yang artinya : “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”. Hal ini diperkuat juga oleh sabda Rasulullah saw. yang artinya : “Sesungguhnya dunia diciptakan untuk kalian dan kalian diciptakan untuk akhirat”.

Bentuk ibadah manusia kepada Allah swt. bermacam-macam. Secara garis para ulama membagi bentuk ibadah manusia itu menjadi dua bagian yaitu Mahdlah (langsung kepada Allah) dan Ghair Mahdlah (tidak langsung kepada Allah). Ibadah mahdlah contohnya shalat, zakat, puasa, haji, membaca Al-quran, dzikir lisan dan lain sebagainya yang berbentuk ritual peribadatan. Sedangkan contoh ibadah ghair  mahdlah adalah hubungan dengan sesama manusia dan kepada lingkungan sekitar. Di sini tidak akan dibicarakan mengenai ibadah mahdlah, melainkan ibadah ghair mahdlah yang lebih fokus kepada kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Di balik kemuliaan yang Allah berikan kepada manusia, Allah swt. juga memberikan potensi-potensi keburukan dalam diri manusia sebagai ujian bagi manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah swt. dalam surat Asy-syams ayat 8 yang artinya : “Maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan-jalan keburukan dan ketakwaannya.” Oleh karena itulah harus pandai-pandai mengarahkan potensi dirinya. Allah swt. telah mengutus 124.000 nabi dan rasul dan 4 buah kitab suci kepada manusia dengan tujuan agar manusia mendapat tuntunan dalam mengembangkan bakat kemanusiaannya. Apabila manusia tidak mengikuti tuntunan dari Allah tersebut, maka manusia akan menjadi makhluk perusak di muka bumi ini.

Sebagaimana  kita lihat sekarang ini, banyak sekali kerusakan yang terjadi di muka bumi ini akibat ulah tangan manusia. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan salah satu kegiatan yang disebut kegiatan ekonomi. Dalam hal ini pun tidak luput dari perusakan terhadap alam sekitar. Banyak sekali terjadi bencana di sana-sini yang menyengsarakan segenap penduduk bumi baik itu di daratan, di lautan, maupun di udara. Oleh karena itu, agar manusia dapat beraktivitas ekonomi dengan tidak merusak lingkungan sekitarnya, manusia harus taat kepada tuntunan Allah swt. yang tercantum dalam Al-quran sesuai dengan contoh Rasulullah saw. Wallahu a’lam

2 komentar:

  1. subhanallah ya,....islam itu luar biasa
    kunjungi juga ya :
    http://firhandankawan.blogspot.com/
    maaf klo belum sempurna

    BalasHapus